Sektor Manufaktur Indonesia Sangat Ber Potensi Besar




JAKARTA - Sektor Manufaktur Indonesia Sangat Ber Potensi Besar, Tingginya permintaan domestik nampaknya telah mengangkat laju pertumbuhan sektor manufaktur. Sektor-sektor yang meningkat seperti logam, makanan, bahan kimia, dan suku cadang automotif. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Stefan Koeberle mengungkapkan, permintaan domestik seolah tidak terpengaruh oleh krisis keuangan global. Hal ini terlihat dari perekonomian Indonesia yang tumbuh sebesar 6,4 persen di semester I-2012 karena investasi dan konsumsi.

"Indonesia berpeluang meningkatkan pangsa pasar globalnya di sektor manufaktur, membuka jutaan peluang kerja baru dan menggerakan transformasi struktural, namun tidak cukup untuk sekadar mengandalkan permintaan domestik dan international," ungkap dia, di Seminar World Bank, Jakarta.


Koeberle mengatakan, Pemerintah dan swasta dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah yang menghalangi jalan sektor manufaktur Indonesia, untuk menjadi lebih kompetitif di kawasan dan tumbuh secara berkelanjutan.

Dia memaparkan, pada Krisis keuangan Asia, sejumlah masalah makro melemahkan pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia dan menurunkan daya saingnya di kawasan. Di antaranya adalah apresiasi rupiah, naiknya upah buruh relatif, pergeseran fokus ke perdagangan komoditas dan sektor-sektor berbasis sumber daya alam, persaingan international dan pengetatan margin keuntungan.


Menurutnya, pertumbuhan produktivitas pun tidak sekuat negara-negara pesaingnya. Sementara masalah mikro bagi perusahaan-perusahaan Indonesia termasuk biaya transportasi dan logistik tinggi, sulitnya mengakses pinjaman bank, serta kurangnya transparansi dan kepastian hukum.

Masalah-masalah tersebut menyulitkan pendatang baru untuk membangun usaha dan mempersulit upaya pemain lama untuk melakukan ekspansi dan mencapai skala ekonomi. (Line Manufacturing)

0 komentar:

Posting Komentar